• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Saveseva Fotografi

Saveseva Fotografi

Belajar Fotografi Pemula - Tips - Tutorial - Berita - Traveling

  • HOME
  • PEMULA
  • TIPS FOTOGRAFI
  • EDIT FOTO
  • NEWS
  • HUBUNGI KAMI
You are here: Home / Lensa / Memahami Aperture Saat Memotret dan Dampaknya Dalam Foto Anda

Memahami Aperture Saat Memotret dan Dampaknya Dalam Foto Anda

Sheva 2 Comments

351
SHARES
ShareTweet

Setelah sebelumnya kita sudah membahas mengenai eksposure dalam fotografi, serta mempelajari bagaimana segitiga eksposure dimana ketiga elemen tersebut saling berkaitan, dan saling mempengaruhi. Kini kita akan membahas mengenai aperture dan dampaknya dalam foto.

Aperture atau bukaan lensa adalah ukuran yang menunjukan seberapa besar lubang yang terletak dalam lensa terbuka.

Jika shutter speed membatasi jumlah cahaya yang mengenai sensor kamera dengan seberapa cepat shutter di kamera membuka dan menutup, maka aperture membatasi jumlah cahaya dengan mengatur seberapa besar lubang lensa terbuka.

Aperture dan Dampaknya Dalam Foto

Untuk semua jenis lensa memiliki nilai aperture minimum dan maksimum yang berbeda. Untuk lensa kit atau lensa bawaan kamera biasanya memiliki nilai bukaan bervariasi mulai dari f/3.5-5.6.

Sebelum lebih jauh membahas tentang aperture, kita harus memahami terlebih dahulu pola penamaan pada bukaan lensa, jika pada shutter speed kita bisa mudah memahami kalau 1/100s artinya kecepatan rana membuka dan menutup secepat 1/100 detik, maka aperture pola penamaannya terbalik.

Iya terbalik, karena nilai aperture ditunjukan dengan angka F atau f/number. Maka jika bukaan lensa atau aperturenya besar maka nilai f yang ditampilkan di layar kamera kecil.

Baca juga:

  • 6 Langkah Mudah Membuat Video Timelapse
  • 10 Ide Bisnis Fotografi – Tips Jitu Meningkatkan Penghasilan Fotografer
  • Teknik Mudah Membuat Foto Levitasi

Seperti sudah dijelaskan di atas, jika bukaan atau aperture besar maka lebih banyak cahaya yang masuk dan mengenai sensor kamera, sehingga foto yang dihasilkan pun lebih terang.

Sebaliknya jika aperture kecil maka cahaya yang masuk dan mengenai sensor lebih sedikit, nah penamaan untuk nilai aperture yang kecil ditunjukkan dengan angka f yang besar.

Besaran nilai aperture pada lensa
Nilai f yang kecil pada bukaan besar dan sebaliknya, gambar bersumber dari photographytricks.com

Daripada anda lebih bingung tentang penamaan yang terbalik ini, pahami saja bahwa dengan bukaan besar, foto kita akan lebih terang dan sebaliknya.

Apa manfaatnya? Ketika kita menggunakan bukaan besar, dan cahaya yang masuk lebih banyak maka untuk mengimbanginya kita bisa menggunakan shutter speed yang lebih cepat, oleh karena itu, lensa – lensa yang memiliki bukaan besar seperti f/1.8 atau f/2.8, sering disebut dengan lensa cepat.

Karena kemampuannya menggunakan shutter speed yang lebih cepat dari lensa yang bukaannya lebih kecil.

Foto antena dengan bukaan lebar

Foto di atas diambil dengan menggunakan setingan f/2, hal apakah yang paling menarik buat anda ketika melihat foto tersebut ?

Oke kesampingkan pola yang ada, biasanya ketika melihat foto semacam itu, hal yang menarik pertama kali adalah blur pada foto tersebut. Blur di background foto sering juga disebut dengan bokeh, nah salah satu keuntungannya menggunakan lensa dengan bukaan besar adalah bokehnya yang keren.

Teknik bokeh atau blur pada background foto sering diaplikasikan ketika kita memotret model atau orang, karena hasil foto tersebut biasanya akan lebih dramatis (baca : menarik perhatian).

Malah ada fotografer yang hasil fotonya hampir selalu mengandalkan bokeh saja. Oke, itu kembali ke selera masing-masing.

Bokeh ini berkaitan erat dengan pembahasan mengenai depth of field atau ruang tajam. Oke, persiapkan kopi anda karena pembahasan ini juga cukup rumit.

Depth of field menunjukan seberapa besar ruang tajam atau daerah pada foto yang kita ambil yang tampak tajam.

Jika Depth of Field atau disingkat DoF memiliki ruang tajam yang luas, atau bisa dikatakan juga sebagian besar area yang kita foto tampak fokus dalam frame, maka dikatakan DoF lebar atau luas, sebaliknya jika DoF sempit maka daerah yang tampak fokus hanyalah kecil, atau terbatas pada satu titik saja dimana kita meletakkan titik fokus saat menjepretnya.

Terus apa hubungannya dengan aperture? Nah dari penjelasan dan foto-foto di atas seharusnya anda bisa mengambil kesimpulan sendiri, tapi jika belum, kita lihat foto di bawah ini.

Contoh foto dengan aperture kecil
Pulau Dua, Lembeh  f/11 1/320s

Bisakah anda menarik kesimpulan ? Ya…DoF yang luas atau lebar dimana ruang tajam tampak pada hampir keseluruhan foto, bisa kita dapatkan dengan menggunakan bukaan atau aperture yang kecil, dimana ditandai dengan nilai f yang besar.

Pada foto di atas saya menggunakan bukaan aperture f/11, sehingga keseluruhan foto tampak tajam, mulai dari air laut sampai di awan putih yang tampak jauh.

Jadi jika anda menginginkan keseluruhan area yang anda ambil dalam foto tampak tajam, gunakanlah nilai f yang besar, sebaliknya jika anda menginginkan bokeh atau DoF yang sempit, dan cuma pada area yang ingin anda fokuskan tampak tajam, gunakanlah aperture atau bukaan sebesar mungkin yang dimiliki oleh lensa anda, maka area selain yang terfokus akan blur.

Itu dulu untuk sedikit pemahaman mengenai aperture dan dampaknya dalam foto, pastikan anda sudah membaca penjelasan tentang shutter speed juga. Thanks for reading.

Yuk gabung bersama kami via Facebook & Twitter, atau like & subscribe untuk video tutorial kami di Youtube.

351
SHARES
ShareTweet

Related Posts

11 Hal Menyebalkan Ini Hanya Bisa Dipahami Oleh Seorang Fotografer
Awas Salah Beli! Ketahui Beda Lensa Nikon AF-S dan AF-D
Lihat Penampakan Lensa Monster NASA 2540mm F/8
Belajar Strobist : Menggunakan Satu Lampu Flash Eksternal Dalam Pemotretan Low Key

Reader Interactions

Comments

  1. Penjaja Kata says

    April 23, 2017 at 4:58 pm

    Selama ini masih gagal paham tentang aperture, sekarang agak mendingan nih. Makasih infonya, mas. Jadi makin semangat belajar fotografi. 😊

    Reply
  2. andri says

    June 6, 2017 at 10:28 pm

    mantap,makasih bermanfaat 🙂

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Masukkan Kata Kunci

  • Facebook
  • YouTube
  • Twitter
  • Instagram
Postingan Terbaru
  • Memilih Kartu Memori Yang Tepat Untuk Kamera Kamu
  • Tips Foto Sederhana: Memadukan Foto Light Trail Dengan Model
  • Belajar Lightroom Mobile: Cara Simpan Foto Di HP (Export & Import Foto)
  • Mengatasi Rekam Video Dengan DSLR Sering Berhenti Mendadak
  • Menakjubkan! Hasil Karya Foto Dari Kardus Bekas Bukti Kreatifitas Fotografer

Memilih Kartu Memori Yang Tepat Untuk Kamera Kamu

Memilih kartu memori untuk kamera terkadang dianggap sepele oleh banyak orang. Apalagi jika dalam … [Read More...] about Memilih Kartu Memori Yang Tepat Untuk Kamera Kamu

Tips Foto Sederhana: Memadukan Foto Light Trail Dengan Model

Berikut adalah tips sederhana buat kamu yang senang memotret model/teman sendiri. Pastikan kamu … [Read More...] about Tips Foto Sederhana: Memadukan Foto Light Trail Dengan Model

Belajar Lightroom Mobile: Cara Simpan Foto Di HP (Export & Import Foto)

Kali ini kita akan membahas salah satu aplikasi edit foto yang powerful di smartphone, baik itu di … [Read More...] about Belajar Lightroom Mobile: Cara Simpan Foto Di HP (Export & Import Foto)

Mengatasi Rekam Video Dengan DSLR Sering Berhenti Mendadak

Kamu yang menjadikan kamera DSLR sebagai senjata utama merekam video, mungkin pernah mengalami … [Read More...] about Mengatasi Rekam Video Dengan DSLR Sering Berhenti Mendadak

Footer

  • Advertise
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sangkalan
  • Tentang Kami

Saveseva Fotografi © 2014 - 2024. All Rights Reserved