• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Saveseva Fotografi

Saveseva Fotografi

Belajar Fotografi Pemula - Tips - Tutorial - Berita - Traveling

  • HOME
  • PEMULA
  • TIPS FOTOGRAFI
  • EDIT FOTO
  • NEWS
  • HUBUNGI KAMI
You are here: Home / Edit Foto / Perlukah Editing Pada Foto ?

Perlukah Editing Pada Foto ?

Sheva Leave a Comment

345
SHARES
ShareTweet
Perlukah Editing Pada Foto ?

Editing pada sebuah foto sampai sekarang masih saja menjadi perdebatan yang cukup sengit, pada dasarnya topik ini membagi dua kelompok besar, kelompok pertama adalah mereka yang mendukung sebuah foto melalui editing software atau post processing. Kelompok yang kedua adalah mereka yang jelas-jelas menentang adanya sentuhan software pada sebuah karya foto. Jadi yang mana sebenarnya yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan?

Sebelum kita bahas yang mana yang seharusnya dibahas, hehe. Mari kita lihat dulu alasan-alasan -klasik yang sering muncul dibalik pertentangan dua kelompok ini, yang kadang-kadang sudah seperti PSSI vs Pemerintah.

Pertama kelompok yang mendukung biasanya beralasan bahwa sebuah foto itu sudah sepatutnya untuk mengalami post processing, tujuannya tentu hanya agar supaya foto tersebut tampak lebih indah, cantik, yang kulitnya hitam bisa sedikit putih, yang putih yah jangan keterlaluanlah putihnya…

Terus ada juga yang beralasan karena tuntutan profesi, misalnya konsumen ingin foto pre-wed tampak seperti habis foto di bulan, nah kan gak mungkin mereka pre-wed di bulan,jadilah foto tersebut diedit sehingga backgroundnya kayak di bulan.

Sedangkan bagi kelompok yang merasa seharusnya sebuah foto tidak perlu diedit, biasanya mereka beralasan bahwa foto itu seharusnya langsung dari kamera, dan tidak perlu lagi kita ubah-ubah, menambah ini itu atau istilahnya tidak perlu kita edit lagi. Biasanya ketika melihat sebuah foto di postingan fb atau flickr dan lainnya, komentarnya selalu “Fotonya langsung dari kamera atau diedit lagi nih?”

Oke, saya tidaklah akan mendukung satu kelompok manapun dan memihak pihak yang manapun, karena pada dasarnya saya cinta damai. Hehehe. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu kita luruskan dalam perbandingan kedua opini tadi. Antara lain :

1. Foto langsung dari kamera itu artinya tidak diedit

Sayang sekali kecuali anda memotret dengan format RAW yang kebanyakan tak bisa dibaca di perangkat anda, semua foto dengan format JPEG yang dihasilkan dari kamera anda pada dasarnya telah diedit. Siapa yang edit? Bagaimana caranya?

Nah dalam setiap kamera yang ada, senantiasa dilengkapi prossesor sebagai otak dari kamera yang mengatur keseluruhan operasi kamera tersebut. Sederhananya sebuah kamera yang anda pegang saat ini, bagaikan komputer dengan ukuran kecil yang juga memiliki prosesor, prosesor pada kamera tergantung merk kamera anda.

Di Canon, prosesornya dikenal dengan nama Digic dimana saat ini dirumorkan akan dikeluarkan kamera Canon dengan prosesor Digic 6 yang merupakan prosesor terbaru. Pada Nikon prosesornya dikenal dengan nama Expeed dimana yang terbaru ada Expeed 5A pada Nikon 1 J5.

Nah fungsi prosesor itu yang mengendalikan kamera dan sangat berkaitan dengan pemrosesan gambar atau foto anda. Ketika cahaya diterima sensor dan kemudian diubah menjadi data elektronis, data tersebut kemudian diproses oleh prosesor kamera, diubah menjadi file foto dengan format jpeg, menggunakan setingan yang telah diatur sebelumnya, setingan pada kamera biasa disebut picture style atau picture control.

Jadi sebenarnya foto tersebut telah diedit kamera anda, baik itu pengaturan sharpenning, saturasi dan sebagainya. Ketika anda memotret raw proses ini dilangkahi, karena kamera mengirimkan langsung ke memory card. Namun file raw ini merupakan file mentah, anda takkan mungkin kan ketika ingin makan kue, hanya memakan terigu saja atau mentega saja, tentu harus diolah lebih dulu.

2. Semua foto harus diedit

Sama dengan point pertama, kecuali anda senantiasa memotret dengan raw dimana hasil sebuah foto membutuhkan post processing, tak semua foto membutuhkan editing.

Ada kondisi-kondisi tertentu dimana sebuah foto tak perlu diedit, misalnya ketika anda membutuhkan foto tersebut langsung saat itu juga, tentu anda takkan bisa mengeditnya lagi, juga ketika misalnya anda memotret untuk keperluan news atau pemberitaan.

Sebuah foto jurnalisme biasanya menetapkan batasan-batasan yang ketat dalam editing foto.

Jangan sampai hasil edit foto tersebut membuat kondisi di lingkungan yang difoto sudah berbeda dengan kenyataan yang sebenarnya, oleh karena itu foto untuk jurnalisme, biasanya dibiarkan menggunakan hasil editan langsung kamera di lokasinya.

3. Editing besar-besaran

Terkecuali itu merupakan permintaan klien anda untuk tujuan komersil, editing sampai mengubah inti atau fakta dari sebuah foto terkadang tidaklah baik, walaupun itu kembali ke selera anda masing-masing.

Bukankah simple makes perfect? Kadang kesederhanaan dalam sebuah foto yang menjadikannya tampak lebih indah. Malahan ketika anda mengedit sebegitu hebatnya, bisa dikatakan kita sudah memanipulasi foto tersebut, apabila sudah mengubah sebagian besar hal di foto tersebut, atau menambahkan hal yang tadinya tidak ada, tapi sekali lagi ini kembali ke diri anda masing-masing

Jika merasa nyaman dengan itu, why not? Oh ya jika misalnya anda mengikuti sebuah lomba foto atau kompetisi, biasanya editing yang diijinkan hanya sebatas cropping atau sharpening, bacalah ketentuan yang biasanya disertakan. Jangan sampai editing anda malah menutup kesempatan anda memenangkan hadiahnya bukan.

Tiga hal itu dulu yang mungkin bisa setidaknya kita pahami dalam hal mengedit foto, yang pasti temukan style anda sendiri dalam memotret, kembangkan itu dan tunjukkan keindahan di balik foto-foto anda.
Thanks for reading.
Baca juga : Belajar Perspektif Satu Titik Lenyap Dalam Fotografi

345
SHARES
ShareTweet

Related Posts

Belajar Lightroom Mobile: Cara Simpan Foto Di HP (Export & Import Foto)
Cara Mudah Memasukkan/Install Preset Lightroom Kesayangan Kamu
3 Langkah Mudah Menyimpan Preset Lightroom Kreasimu Sendiri (Bonus: Preset Warm Tone)
Cara Memasukkan Foto Ke Adobe Lightroom

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Masukkan Kata Kunci

  • Facebook
  • YouTube
  • Twitter
  • Instagram
Postingan Terbaru
  • Memilih Kartu Memori Yang Tepat Untuk Kamera Kamu
  • Tips Foto Sederhana: Memadukan Foto Light Trail Dengan Model
  • Belajar Lightroom Mobile: Cara Simpan Foto Di HP (Export & Import Foto)
  • Mengatasi Rekam Video Dengan DSLR Sering Berhenti Mendadak
  • Menakjubkan! Hasil Karya Foto Dari Kardus Bekas Bukti Kreatifitas Fotografer

Memilih Kartu Memori Yang Tepat Untuk Kamera Kamu

Memilih kartu memori untuk kamera terkadang dianggap sepele oleh banyak orang. Apalagi jika dalam … [Read More...] about Memilih Kartu Memori Yang Tepat Untuk Kamera Kamu

Tips Foto Sederhana: Memadukan Foto Light Trail Dengan Model

Berikut adalah tips sederhana buat kamu yang senang memotret model/teman sendiri. Pastikan kamu … [Read More...] about Tips Foto Sederhana: Memadukan Foto Light Trail Dengan Model

Belajar Lightroom Mobile: Cara Simpan Foto Di HP (Export & Import Foto)

Kali ini kita akan membahas salah satu aplikasi edit foto yang powerful di smartphone, baik itu di … [Read More...] about Belajar Lightroom Mobile: Cara Simpan Foto Di HP (Export & Import Foto)

Mengatasi Rekam Video Dengan DSLR Sering Berhenti Mendadak

Kamu yang menjadikan kamera DSLR sebagai senjata utama merekam video, mungkin pernah mengalami … [Read More...] about Mengatasi Rekam Video Dengan DSLR Sering Berhenti Mendadak

Footer

  • Advertise
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sangkalan
  • Tentang Kami

Saveseva Fotografi © 2014 - 2023. All Rights Reserved