[dropcap]B[/dropcap]anyak pertanyaan yang sering saya temukan di berbagai grup fotografi khususnya di media sosial Facebook, yang menanyakan tentang penggunaan flash.
Pertanyaan – pertanyaan tersebut terkadang memang berangkat dari minimnya pengetahuan tentang penggunaan lampu flash. Satu hal yang pasti, lampu flash tidak perlu selalu dipergunakan dalam segala keadaan.
Ada waktu-waktu tertentu kita harus menggunakannya, ada pula waktu dimana ketika kita menggunakan lampu flash malah jadi terlihat lucu karena tak perlu digunakan.
Oh ya..
Flash yang dimaksud termasuk flash eksternal maupun built in flash ya atau flash yang memang sudah dimiliki kamera.
Baca juga:
Mari kita lihat sama-sama beberapa situasi yang mengharuskan kamu menggunakan lampu flash.
1. Memotret dalam ruangan atau di lingkungan yang kurang cahaya
Kalo yang ini rasanya semua sudah tahu ya.
Tujuan utama lampu kilat tentu untuk menerangi objek foto yang terlihat gelap atau lokasi foto yang kurang cahaya.
Di sini kita bisa menggunakan lampu flash untuk menerangi objek yang ingin dipotret, pilihan menggunakan flash internal atau eksternal merupakan option selanjutnya.
Beberapa kondisi yang sering dijumpai adalah saat kita memotret di dalam gedung, ballroom, ruang pertemuan dan banyak lagi. Kamu yang berprofesi sebagai wedding photographer tentu sudah sangat paham dan sering menjumpai situasi seperti ini.
Ingat.. meskipun kamu melihat kondisi pencahayaan dalam satu ruangan sudah ‘terasa’ cukup terang, belum tentu hal yang sama akan diukur lewat kameramu.
Kemampuan sensor menerima cahaya tidaklah sebanding dengan kemampuan mata manusia. Oleh karena itu jangan ambil resiko untuk hasil foto yang gelap atau malah blur karena dikompensasi dengan shutter speed yang lambat.
2. Memotret membelakangi cahaya yang terang
Terkadang saat memotret, kita menghadapi situasi dimana objek yang kita inginkan tampil membelakangi cahaya. Istilah dalam fotografi adalah backlight.
Kondisi ini sering terjadi saat kita memotret sunset, sunrise ataupun sesi foto strobist dimana kita dengan sengaja menempatkan flash eksternal di belakang model untuk mendramatisasi foto.
Nah, cahaya yang datang dari belakang objek yang dipotret akan membuat kamera kesulitan mengukur metering untuk pencahayaan objek utama.
jika kita mengukur metering kamera pada background maka hasilnya objek utama akan tampil sebagai siluet, sebaliknya jika kita mengukur metering pada objek maka background akan tampil over exposure.
Kecuali kamu ingin menggunakan teknik HDR ataupun ingin memotret dengan konsep High Key, kedua situasi di atas tidak menjadi masalah.
Tapi jika ingin menyeimbangkan antara objek dengan cahaya yang datang dari arah belakang, silakan menggunakan lampu flash untuk menerangi objek utama tadi.
3. Memotret tetesan air
Salah satu kondisi yang membutuhkan pencahayaan lampu kilat adalah saat kita memotret tetesan air. Lampu kilat jadi penting karena yang akan kita manfaatkan adalah durasinya yang terbilang sangat cepat guna membekukan tetesan air tadi.
Dengan menggunakan lampu flash tetesan air yang jatuh akan tampak freeze atau beku. Bahkan uniknya kamu bisa menggunakan metode ini untuk membentuk beragam foto tetesan air yang unik seperti foto di atas.
4. Memotret di tengah terik matahari
Poin kali ini mungkin akan membuat kamu merasa heran. Kok di tengah hari yang terik, harus pakai lampu flash segala…
Nah.. Saat kita memotret di bawah matahari yang sedang panas-panasnya, cahaya matahari yang jatuh akan membentuk bayangan pada bagian tubuh model yang kita potret (jika yang dipotret model tentunya).
Bayangan ini tentu sangatlah mengganggu, untuk itu kamu bisa menggunakan lampu flash untuk menerangi bagian yang membentuk bayangan tadi.
Tapi ingat, dalam kondisi cahaya yang terang benderang seperti itu biasanya fotografer menggunakan shutter speed yang tinggi. Pastikan kamu menggunakan flash yang mendukung shutter speed tinggi (high speed sync).
5. Foto Light Trail, Low Key, maupun kreasi unik dengan gel warna
Jika kamu ingin membuat beragam foto kreatif di atas, menggunakan lampu flash menjadi pilihan utama.
Dalam foto di atas kita bisa melihat kreasi unik yang memadukan foto light trail dengan foto grup. Memadukan kecepatan rana yang rendah untuk merekam jejak lampu dengan model yang eksposurenya pas, akan membutuhkan pencahayaan tambahan dalam hal ini lampu flash.
Demikian juga jika kita memotret low key ataupun bermain strobist dengan cahaya yang berwarna-warni menggunakan gel warna.
Menariknya penggunaan flash untuk beberapa teknik di atas mewajibkan kamu menggunakannya secara terpisah dari bodi kamera atau off shoe.
Pastikan kamu sudah melengkapi beragam peralatan yang dibutuhkan untuk menggunakan flash secara terpisah tadi. Beberapa peralatan seperti trigger dan receiver biasanya tersedia dengan harga yang cukup terjangkau.
***
Setelah mengetahui beberapa kondisi yang perlu menggunakan lampu flash, kini kita akan melihat situasi-situasi dimana kita tak perlu memakainya.
1. Event Olahraga
Beberapa pertandingan olahraga tidak mengizinkan fotografer menggunakan lampu kilat karena dapat mengganggu pemainnya.
Selain itu jika kamu memotret jenis pertandingan dengan area berskala besar semacam sepakbola atau balap mobil, tentu kamu tak butuh lampu kilat. Yang lebih kamu butuhkan untuk situasi semacam ini adalah lensa telefoto.
2. Konser musik, Ibadah ataupun acara ceremonial yang diatur demikian
Beberapa penyelenggara konser ataupun pertunjukan juga tak membolehkan memotret dengan lampu kilat. Sementara itu ada tempat ibadah atau acara resmi yang juga membatasi penggunaan lampu flash ini.
Pastikan kamu berkoordinasi dengan panitia penyelenggara ataupun pihak yang berwenang di sebuah acara, sebelum nyelonong masuk dan memotret dengan kamera dan lampu flashmu.
Jangan malas juga untuk mencari tahu peraturan yang ada, biasanya sebelum sebuah acara dimulai akan diberitahukan beragam peraturan yang harus dipatuhi oleh pengunjung ataupun undangan.
3. Foto Candid!
Pernah mengalami kejadian menyebalkan pengen foto candid tiba-tiba flash kamera menyala gak? Haha itu sungguh sebuah awkward moment!
Jangan sampe keinginan mengabadikan gebetan kamu secara diam-diam harus digagalkan lampu flash yang lupa dimatikan ya…
4. Memotret landscape
Sering saya melihat ada orang yang memotret pantai yang terbentang luas tapi flash kameranya menyala.
Kecuali kamu ingin mengabadikan model yang juga turut jadi bagian dalam foto landscape tadi, ataupun ingin menambahkan objek foreground seperti pada poin-poin di bagian sebelumnya, penggunaan lampu flash untuk memotret landscape atau pemandangan tidaklah diperlukan.
5. Memotret bintang ataupun benda-benda yang jauh di luar range lampu kilat
Oke yang ini mungkin agak keterlaluan. Memotret Milky Way dengan durasi hingga puluhan detik tak memerlukan pencahayaan flash.
Sekali lagi kecuali kamu ingin menyertakan diri kamu sendiri dalam frame atau ada modelmu yang siap berdiri mematung untuk sekian puluh detik tadi, bolehlah lampu kilat digunakan agar wajahmu yang tampan terlihat.
Jika tidak, maka flashmu tak perlu dihidupkan.
****
Demikian beragam kondisi dimana kamu perlu menggunakan lampu flash maupun saat kamu harus menyimpannya atau menonaktifkannya.
Punya pengalaman unik seputar lampu flash ini? Jangan lupa untuk dibagikan di kolom komentar. Yuk bergabung dengan kami via Facebook atau Twitter untuk mendapatkan tips fotografi lainnya langsung di timeline medsos kamu.
Semangat memotret!
(Referensi: Photographylife, Expertphotography)
dante says
Permisi.
Sya mau nanya.
Fotografi ada kategori “street photograpy”. Dlam street photograpy kita sering berhdapan dgn objek manusia. Yg mau sya tnya apa ada larangan atau hukum atau aturan tentang memfoto org tanpa sepengetahuan mereka? Dan bisakah kita masukan fto” tersebut ke media sosial?
Mohon pencerahannya
Sheva says
Menurut saya pribadi kalau dipakai untuk tujuan non komersil rasanya tidak masalah, yang jadi masalah kalau sebaliknya (dipakai untuk komersil). Kembali ke masing-masing fotografer, kalau memang bisa sekalian berkenalan dan minta izin dengan orang yang jadi objek foto tentu lebih baik, hal ini juga tergantung situasi dan kondisi di lapangan juga sih.
andriekristianto says
kalo supaya bisa foto yang sekali cekrek bisa banyak itu gmna ya
Sheva says
Pilih mode continuous shot di pengaturan kameranya
Sul fadly says
Salam jepret…
Salam fhotography ponsel
Komunitas : COFERONE (Community and Friendship Photography Kamera Phone)
Saya ingin bertanya tentang fhoto milky way….
Untuk shutter speed dan ISO minimal berapa detik dan ISO berapakah yang di perlukan pada aperture f2.2 dan f2.0….
Terima kasih
Sheva says
Coba cek di sini: http://www.saveseva.com/tips-memotret-milky-way-menggunakan-lensa-kit/
Pasya Art says
Malam Gan…untuk foto bokeh baiknya gunakan flas atau tidak gunakan tuk memperoleh hasil terbaik?
Sheva says
Tergantung situasi pemotretannya sih, kalo kondisi kurang cahaya buat objek utamanya bisa pakai flash kok.
Randi says
Mau tanya donk, kamera yg sensornya cmos tepatnya pake lensa apa?
Aris Halga says
Food fotografi perlu flash apa tidak?
Karna sdh pake continuos lighting
Sheva says
Tergantung situasinya sih, kalo dirasa continuous lightingnya sudah mencukupi, yah gak perlu. Tinggal diatur di settingan lainnya semacam shutter speed. Disesuaikan saja dengan kondisi pemotretan.